Rabu, 14 Maret 2018

Jangan takut bermimpi




Jangan takut bermimpi


Haramaini syarifain


Sebetulnya ngak ada niatan untukku menuliskan cerita ini, cerita yang membawaku sampai ke 2 tanah suci. cerita panjang yang menyeretku belajar mengenal siapakah aku dan siapakah Tuhanku, apa itu doa dan seberapa besar peran doa dalam hidupku & apa arti kehidupan yang bergariskan takdir pada lembaran kertas harapan.

Ku tuliskan ini cerita tuk orang yang ingin menuliskan cerita, orang yang juga berjalan melukiskan cerita dalam hidupnya , orang yang pernah berkata padaku     " jangan takut bermimpi"   #kakak_akon2
Tak tau mengapa aku begitu suka mengakuinya kakakku, by the way Thanks for you. 😙😘

Lama benar2 cukup lama, ceritaku ini di mulai ketika aku lulus dari bangku SMA, beralih pada bangku kecil di majelis dekat rumah. Tahun 1436H Saat itulah aku baru mendengar adanya desas-desus " Tour Maulud " yang di gelar setiap tahun di awal bulan rabiul awal yang di mulai dari masjid AbuAllamah , cirebon, jawa tengah yang di lanjutkan dengan penggelaran maulud2 stiap harinya di daerah jawa tengah. Hatiku pun terpikat ingin rasanya ikut serta tapi apalah boleh buat aku hanyalah orang baru yang hanya diam membungkam keinginanku tuk ikut serta.


Hari berganti hari, terjalinlah pertemanan antara ku dengan idol2 majelis (😆 sorry kak, karena kau juga bagian dari ceritaku) manis, hangat begitu indah terasa pertemanan itu & tak dapat ku pungkiri saat itulah aku baru tahu apa itu pertemanan, tak ku pungkiri dulunya aku murid yang begitu dingin di bangku sekolah.

Bulan berganti bulan sampailah pada bulan rabiul awal 1437H, harapan tuk ikuti Tour Maulud itu pun berada di depan mata akan tetapi hati ini kembali patah saat aku tak dapatkan izin dari orang tuaku.
Sampailah pada Tour Maulud 1437H sesi 2 bualn Rabiul akhir di makam Hb. AbdurRahman bin Abdullah Al-Habsyi, cikini , jakarta. Aku tergabung di grub safar 🚘✈💃 via whatsapp, bisa di katakan saat itu aku adalah anggota yang paling memilukan, hanyalah aku yang tertinggal diam terkurung di kota malang, melihat postingan foto di grub😢.


Lambat laun pertemanan berubah menjadi persaudaraan, aku pun mulai belajar apa itu kehidupan, mulai belajar untuk menjadi pribadi yang dewasa.
baca : http://konter.org/apa-arti-kedewasaan-dan-bagaimana-menjadi-dewasa.html

Hembusan Angin tahun baru 1438Hijriah pun mulai menyapu jalan, hatiku mulai membisikan angan2 yang tak tersampaikan 2 tahun lalu, banyak ku simak kajian Ust. Yusuf Mansyur yang bertema the miracle of du'a, maka mulailah hatiku tertarik mencoba menggapai angan2 ini dengan memperbanyak sholawat kepada Nabi SAW.

Tepatnya 1 muharram 1438H aku memulai tuk mengenal  seberapa kuat peranan doa dalam hidup ku, ku kulai mencoba mengkhatamkan kumpulan sholawat yang di kumpulkan oleh Hb. Muhammad bin AbuBakar Assegaf (gresik-jatim) di setiap hariku.  Mungkin dari sangking kuatnya keinginan untuk qobul hampir dibilang ngak ada seharipun aku alpa membacanya, terasa tanda2 qobulnya doa seakan jelas2 di depan mata, dengan mudah ibuku memberiku izin tuk ikut serta, dan segalanya berjalan dengan gampang, girang betul2 girang, namun yang terjadi sungguh di luar bayangan kali ini yang membuatku tak pergi adalah keputusanku sendiri, nyesel begitu nyesel tapi apa boleh buat saat itu ada perkara yang membuatku ngak dapat keluar dari kota malang dalam waktu panjang.

Tak mau patah semangat, ku terus menyemangati diriku tuk meneruskan tirakat sholawat itu, berharap2 cemas tuk bisa menghadiri Maulid di makam Hb. Abdurrahman Al-Habsyi cikini, jakarta. Tapi apalah daya hamba saat Allah menginginkan hal yang beda, sekali lagi tetaplah aku yang tertinggal malang di kota malang.


Tengah malam itu mengapa menjadi malam yang berderai tangis, hati kecewa seakan tak terima atas goresan takdir, ku terus mencoba berusaha menguatkan diri ; saat itu ku gambar pintu di buku catatanku, danku tuliskan di sampingnya : 
"mungkin ini bukanlah pintumu , jika kau masuki pintu ini bukanlah pintu kebahagiaanmu, jikalau kau berhasil memasuki pintu ini kau akan terkurung di dalamnya dan penyesalan akan meliputimu selama2nya. Percayalah suatu hari nanti kau akan membuka pintu spesial, yang tak habis2 kau buka anak2 pintu kebahagiaan di dalamnya"

Dan ku tuliskan pula apa yang di janjikan Allah SWT dalam surat At-Tholaq :


*وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجٗ*
*ويَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ*
* وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مِنۡ أَمۡرِهِۦ يُسۡرٗ*
*وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يُكَفِّرۡ عَنۡهُ سَيِّ‍َٔاتِهِۦ وَيُعۡظِمۡ لَهُۥٓ أَجۡرًا*


Saat itu begitu menyesak, di tengah kesedihanku hanyalah akulah satu2nya orang yang mencoba bersikeras menguatkan diriku sendiri. Hari demi hari berlalu tahun itu 1438H adalah tahun dimana aku belajar apa itu harapan dan takdir.
Baca:
http://khadijahtrip.blogspot.co.id/2017/10/harapan-dan-takdir.html





 Meski 3x gagal ikut hal itu tak mematahkan keinginanku tuk ikut di tahun selanjutnya, ketika gemerincing kabar bulan maulud telah dekat entah mengapa pda saat itu aku begitu tertarik mencoba membaca 40x Qs. Thoha dengan niatan supaya kali ini benar2 bisa takdir ikut serta Tour Maulud 1439H.
40x Qs.Thoha udah kelar & aku saat itu ngerasa sepertinya kali ini qobul, karena waktu keberangkatan masih lama aku berniat untuk menambah 40x Qs. Thoha lagi, kelar 40x Qs.Thoha aku rasa masih ada waktu lagi tuk nambah 40x thoha yg ke 3x nya dengan harap2 cemas kali ini benar2 berangkat, terhenti kurang lebih pada 20x Qs.Thoha yang terjadi seminggu sebelum tanggal berangkat badanku terasa lemah makin hari makin lemas , namun tak ada peluang untukku beristirahat, terlalu banyak yang harus di kerjakan, mulai dari prepare undangan maulid, kerjaan rumah, pesanan jahitan baju, dll. Saat itu ku sembunyikan rasa sakitku di balik banyaknya aktifitasku. 

2 hari sebelum hari berangkat tak tau mengapa siang itu hal aneh terjadi padaku, hatiku berkata keras dengan yakin mengatakan "kau umroh, kau ngak akan berangkat tour maulud ini"
Seketika aku membohongkan hatiku seraya ku katakan " aneh mau keluar dari jawa timur aja susahnya minta ampun"
Tapi yang terjadi memang benar sore itu adikku membawa kabar kalo aku dan kakakku akan di umrohkan oleh pamanku 2 bulan ke depan. Percaya setengah ngak percaya tetap saja aku mengatakan pada hatiku " jangan keburu bahagia, kamu mau keluar jawa timur aja susahnya minta ampun, tetap doa aja kamu agar bisa ikut tour kali ini".

Hari kamis sehari sebelum berangkat aku benar2 tak dapat menguasai diriku, tubuhku terasa lemas tak sanggup ku menegakkan punggungku, aku mulai mempertimbangkan bagaimana kalo kali ini ku gagalkan saja trip ini. Dalam keadaan lemah ku pergi keluar rumah karena ada janji yang harus ku selesaikan, stelah pulang ku dapati si kakak_akon2ku berada di rumah membawa susu dan telur 😳 seketika ku sembunyikan rasa lelahku di balik tawa bahagiaku, dan dia katakan  " habisin ini...!awas kalo besok kau sampai ngak jadi ikut, aku jambak rambutmu" 
Ntah mengapa denger katanya begitu nggemesin, lucu, cukup tuk mengurungkan niatanku tuk gagal ikut. Lagi2 sore itu keringat dingin mengguyuri tubuhku, tenggorokanku benar2 terasa sakit mencekik, panas tubuhku semakin tinggi, lemas tak ada kuasa tuk berdiri tegap. Sore itu dengan penuh rasa kecewa dan air mata yang tak tertahankan ku putuskan kembali tuk mundur.

4x gagal itu yang terjadi, aku mencoba bangun dari rasa kecewa , kali ini aku berusaha percaya umroh adalah pilihan Allah untuk ku. 
http://khadijahtrip.blogspot.co.id/2017/11/because-allah-is-only-special-one.html
Ku tuliskan blog itu semata2 hanya untuk menguatkan diriku tuk kembali percaya bahwa Allah ngak akan mengecewakan hambanya.
Entah mengapa hatiku susah percaya, dari dapat kabar hingga sampai di bangku pesawat. Ku inget banget ketika duduk di pesawat hati ini berbisik " serius nihh Ya Allah...? Bener nihh aku berangkat...? Bener nihh aku akan menginjakkan kaki di madinatiRosul...?" . Karena Selama 2 bulan mulai aku dapat kabar  sama sekali aku ngak berani memasang rasa bahagia di hatiku karena takut kecewa ke5xnya.

14 februari 2018 hembusan angin malam kota madina menghempas wajahku, barulah saat itu hatiku meloncat2 bahagia, tak menyangka kaki ini benar2 menginjakkan kaki di tanah haram yang semua pecinta terpikat padanya. Air mata mengalir begitu deras. Saat ku lihat masjid Nabi benar2 di depan mata, hati semakin terpukul karena jiwa ini bukanlah jiwa yang pantas mendapatkan pemberian ini, saat itu rasa bersalah meliputi diriku ku sadar rasa kecewaku selama ini benar2 kesalahan fatal,  dan benar apa yang di janjikan Allah SWT dalam firmannya ; 


 إِنَّمَا تُوعَدُونَ لَوَاقِعٌ 
Al-mursalat : 7


Mata yang penuh air mata itu kali ini memandang langsung Qubatul khodro yang selama ini hanya dalam khayalannya, indah begitu di pandang benar2 memikat, suara gemuruh para pecintanya terdengar menyayat hati,  dan benar2 tak ada yang pantas ku ucapkan selain rasa syukur dan apa yang telah di katakan Hb. Ali bin Muhammad Al-Habsyi dalam syairnya :

ﻣَﻦْ ﺗـَﻮَﺟَّـﻪْ ﻧـَﺤْﻮَ ﺑَﺎﺑـِﻚْ  ﻣَﺎﺭَﺟَﻊْ ﻣِﻦْ ﺫﺍﻙَ ﺧَﺎﺋِﺐْ
Man tawajjah nahwa baabik
Maa Roja’ min dzaaka khoo-ib
Barang siapa menuju ke arah pintu-Mu, maka tak kan kembali dengan sia sia.
ﻭَﺍ ﻏــﻔِﺮﺍ ﻏﻔِﺮْ ﺫ ﻧـْﺐَ ﻋَﺒْﺪٍ  ﻗـَﺪْ ﺍﺗﻰ ﻧـَﺤْـﻮَﻙَ ﺗـَﺎﺋِﺐْ
Waghfiri ghfir dzanba ‘abdin
Qod ataa nahwaka taa-ib
Ampuni dan ampunilah dosa hamba, yang datang kepada-Mu dengan niat bertaubat.


Cerita panjang ini benar2 jadi inspirasi diriku sendiri, bahwa pemberian ini bukan pemberian biasa, benar memang aku tak dapatkan apa yang ku harapkan tapi aku dapatkan diatas segala yang aku angan2kan, semuanya ku dapat dengan perjuangan dalam doa. Semua ini bisa ku jalani berkat 2 guru sekaligus saudara & teman bagiku yang terus mendorongku tuk selalu hidup dalam doa,  yang tak takut bermimpi karena mereka jadikan doa sebagai modal utama hidupnya. 




Atas segala kesalahannya saya memohon maaf yang sebesar2nya, kritik dan saran anda begitunku butuhkan. Terima kasih atas kunjungannya 
Wasalamualaikum wr. wb.

#khadijah_trip
#the_miracle_of_du'a
#kakak_akon2












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan takut bermimpi

Jangan takut bermimpi Sebetulnya ngak ada niatan untukku menuliskan cerita ini, cerita yang membawaku sampai ke 2 tanah suci. ce...